Rabu, 31 Mei 2017

Faktor Fasilitas dan Sarana Pelindung

A.      Pengertian fasilitas
Fasilitas sesuatu yang dapat mempermudah dan dapat melancarkan kegiatan pendidikan yang bersifat relatif permanen atau susah untuk dapat di pindahkan.Secara garin besar fasilitas terdiri dari dua macam fasilitas yang ada dalam ruangan(indoor) dan yang ada luar ruangan (outdoor).Fasilitas sangat berguna untuk pendidikan,dengan adanya fasilitas lengkaplah keperluan yang di perlukan untuk pendidik,dengan adanya fasilitas kegiatan apa saja bisa di lakukan di sekolah.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) Fasilitas/fa.si.li.tas/ n sarana untuk melancarkan pelaksanaan funsi;kemudahan sosial fasilitas yang di sediakan oleh pemerintah atau swasta untuk masyarakat,seperti sekolah,klinik,dan tempat ibadah.
B.       Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah salah satu yang memegang peranan penting dalam kelancaran proses belajar mengajar dan peningkatan prestasi akademik siswa.  Sarana: Segala sesuatu (bisa berupa syarat atau upaya) yang sapat dipakai sebagai alt atau media dalam mencapai maksud atau tujuan (Kamus Besar BI, 2002:999). Prasarana adalah Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek,dsb), (Kamus Besar BI, 2002:893). Adapun, Hamalik (1980:23) Sarana dan prasarana adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebar ide, sehingga ide tersebut biar sampai pada penerima

C.       Syarat layaknya fasilitas.
Fasilitas ialah prasarana pendukung kelancaran suatu kegiatan olahraga baik itu dalam skala daerah, nasional, serta internasional. Karena fasilitas merupakan syarat utama yang harus memenuhi kriteria yang baik nyamanya para pelaku olahraga yang  berpartisipasi di dalamnya.
Berikut  syarat layaknya fasilitas untuk di gunakan untuk berbagai kepentingan kegiatan :
1.      Bangunannya jelas, kokoh berdiri, tidak mudah rusak dan dapat bertahan lama.
2.      Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.
3.      Mudah di jangkau oleh pelaku olahraga.
4.      Mendapat pengaman dari pihak tertentu serta terawat kualitasnya.
5.      Fasilitas harus menarik agar memberikan rasa nyaman bagi pelaku olahraga.

D.      Cedera Olahraga Karena Faktor Fasilitas
Cedera olahraga akibat faktor fasilitas bukan hanya berakibat pada atlit semata,melaikan juga berdampak pada penonton yang hadir untuk menyaksikan pertandingan atau perlombaan olahraga.
1.        Lapangan sepak bola
Penyebab cedera dalam lapangan sepak bola di akibatkan karena lapangan sepak bola bergelombang,dengan bergelombangnya lapangan sepak bola pemain saat bermain bisa terjadi jatuh karenan tidak ratanya lapangan.Tribun penonton juga mengakibatkan cedera jika tribun yang di gunakan tidak kokoh,di saat penonton melebihi kapasita,penonton tidak tertip dan tidak adanya pengaman makan tribun akan runtuh dan terjadinya cedera pada penonton,dan banyak penyebab lainnya seperti ada batu,kaleng,berlumpurnya lapangan.


2.        Gor
Penyebab terjadinya cedera dalam gor diakibatkan dalam berbagai hal misalnya lantai licin maka atlit akan terjatuh saat bermain,gor tidak kokoh akan mengakibatkan cederanya pemain dengan runtuhan bangunan,pembatas lapangan dengan lapangan terlalu dekat akan terjadi benturan pemain saat burusaha melakukan sesuatu saat bermain.

3.        Kolam renang
Terjadinya cedera jika lantai di luar kolam licin saat perenang melakukan pemanasan akan cedera karena terjatuh,air dalam kolam jika terlalu banyak kaporit maka anggota tubuh individu akan terjadinya kerusakan seperti rambut akan terjadi kerontokan.

4.        Track and fill
Penyebab terjadinya cedera pada track and fill salah sattunya adalah lintasan yang licin karena dapat menyebabkan atlit tergelincir dan mengalami cedera

5.        Sirkuit
Penyebab terjadinya cedera di akibatkan salah satunya lantai yang licin yang menyebabkan pembalap dapat tergelincir dan berakibat fatal bagi pembalap tersebut.


6.        Gymesim
Salah satu penyebab cedera alat yang sudah tidak layak pakai,pengguna alat pendingin ruangan,dan tidak adanya pemandu.

7.        Ring
Mengakibat cedera pada ring di akibatkan karena arena ring tidak kokoh,besi ring tidak layak pakai lagi sudah berkarat maka terjadinya cedera jika ring tidak kokoh akan runtuhnya ring saat bertanding mapun latihan.

8.        Wall clambing
Terjadinya cedera karena bangnan tidak kuat,tidak adanya pemandu saat melakukan pertandingan atau pun latihan,dan penyangga besi tidak kuat.

9.        Sungai
Terjadi cedera jika di sungai banyak sampah,adanya ranting ranting kayu,dan adanya batu batu besar.

10.    Danau
Dengan adanya jaring,sampah dan binatang buas maka akan terjadinya cedera jika melakukan pertandingan,latihan, wisata atau mencari nafkah

E.       Pengertian sarana pelindung
Sarana pelindung adalah alat-alat yang digunakan saat berolahraga.Sarana pelindung yang standart punya peranan penting dalam mencegah cedera. Kerusakan alat sering menjadi penyebab cedera pula, contoh yang sederhan seperti sepatu. Sepatu adalah salah satu bagian peralatan/pelindung kaki dalam berolahraga yang mendapat banyak perhatian para ahli. Masing-masing cabang olahraga umumnya mempunyai model sepatu dengan cirinya sendiri. Yang paling banyak dibicarakan adalah sepatu olahraga lari. Hal ini di hubungkan dengan dominanya olahraga lari, baik yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari orang lain.

Jenis-Jenis Sarana Pelindung
Sarana pelindung adalah peralatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga, yang akan menghindari terjadinya cedera, sarana pelindung yang harus diperhatikan untuk melindungi bagian tubuh adalah sebagai berikut :
• Pelindung kepala : Helm, helmet, head guard



• Pelindung muka : Masker


• Pelindung mata : Gogleus

• Pelindung hidung : Nose Clip

• Pelindung gigi : Gum shield

• pelindung leher : Neck guard




• Pelindung tangan : Glove



• Pelindung badan : Body profector


• Pelindung paha / tungkai : Leg guard




• Pelindung lutut : Knee Pads

• Pelindung alat kelamin : Genital profector


• Pelindung tulang kering : Skin decker


• Pelindung kaki : Sepatu


Prinsip-Prinsip Pencegahan Cedera Dalam Olahraga

Setiap atlet atau siapapun yang melakukan aktifitas olahraga pasti mendekatkan diri dengan resiko cidera. Memang sering terjadi cidera tersebut tidak terlalu membahayakan. Namun demikian ada beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian yang menjadi prinsip dari pencegahan cidera pada olahraga. Bila prinsip ini dilaksanakan maka tubuh akan siap melakukan aktifitas olahraga dengan aman. Prinsip pencegahan cidera tersebut adalah:
1.        Kondisi fisik.
Kondisi fisik  merupakan  prinsip kunci dalam pencegahan cidera pada olahraga. Kondisi fisik yang baik akan mencegah terjadinya cidera pada waktu melakukan aktifitas olahraga. Juga akan mengurangi keparahan apabila mendapatkan cidera. Kemampuan maksimal dari penampilan seorang olahragawan akan diperoleh dengan kecukupan dalam kekuatan otot dan keseimbangan, power, daya tahan, kordinasi neuromuskuler, fleksibilitas sendi, daya tahan kardiovaskuler, dan komposisi tubuh yang sesuai untuk olahraga..
Hal ini serupa dengan yang di kemukakan M Sajoto (1995:7) Kondisi fisik adalah suatu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi. Lebih lanjut dikemukakan oleh M. Sajoto (1988:16), kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponenkomponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan walupun disana sini dilakukan dengan sistem prioritas tiap komponen itu dan untuk keperluan apa atau status yang dibutuhkan.                           
2.        Latihan-Latihan Progresif.
Latihan progresip  merupakan latihan-latihan yang menguntungkan pada saat dadakan. Perlu ditekankan prinsip-prinsip pemberian beban lebih yang bertahap dan prinsip spesifisitas dari latihan. Pemilihan metode yang tepat adalah meliputi efisiensi gerakan yang sesuai, efketifitas program latihan, termasuk FITT (frekwensi, Intensitas, Time, Tipe) yang adekuat. Gerakan yang salah harus dikoreksi dan dengan dasar gerakan yang baik.
3.        Rest dan recovery.
        Tidur yang cukup merupakan prinsip penting untuk mental yang baik dan kesehatan fisik serta menjadi bagian kritis dari recovery setelah bekerja berat. Kronik overexertion dan kelelahan dapat membuat atlet lebih mudah mengalami cedera.
4.        Kebugaran Jasmani
              Kebugaran jasmani  merupakan kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya(dari kerja yang dilakukan sehari-hari)tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan/aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan energy untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk kebutuhan-keperluan lainnya yang tajam.
Hal ini serupa dengn yang di kemukakan oleh Judith Rink dalam Mochamad Sajoto (1988: 43) bahwa kebugaran  jasmani  merupakan  kemampuan  seseorang  menyelesaikan tugas sehari-hari dengantanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar,guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan.Dan serupa dengan yang di kemukakan oleh Djoko Pekik (2004: 2) bahwa  kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang melakukan kerjasehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih menikmati waktu luangnya.Sedangkan menurut Engkos Kosasih (1985: 10), kebugaran jasmani adalahsuatu keadaan seseorang yang mempunyai kekuatan (strength), kemampuan (ability),kesanggupan, dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa kelelahan.
5.        Sarana Pelindung


               Sarana pelindung merupakan alat-alat yang digunakan saat berolahraga seperti  proteksi  badan,jenis  olahraga yang bersifat body contack,  serta  jenis  olahraga  yang khusus lainnya.Sarana pelindung yang standart punya peranan penting dalam mencegah cedera. Kerusakan alat sering menjadi penyebab cedera pula, contoh yang sederhan seperti sepatu. Sepatu adalah salah satu bagian peralatan/pelindung kaki  dalam  berolahraga  yang  mendapat  banyak  perhatian para ahli.



6.        Fasilitas


Sarana olahraga merupakan sumber daya pendukung yang terdiri dari segala  bentuk dan  jenis peralatan  serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga.Fasilitas bila kurang atau tidak memadai, design yang jelek dan kurang baik akanmudah terjadinya cedera.
Hal ini serupa dengan yang di kemukakan oleh Wirjasanto (1984:154).Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan diluar maupun di dalam.
Contoh : cymnasium, lapangan permainan, kolam renang,dsb.
7.        Warming Up/Pemanasan
Pemanasan sebelum melakukan latihan yang berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Latihan ringan selama 3-10 menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera. Metode pemanasan yang aktif lebih efektif daripada metode pasif seperti air hangat, bantalan pemanas,ultrasonik atau lampu infra merah. Metode pasif tidak menyebabkan bertambahnya sirkulasi darah secara berarti.Latihan peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik. Untuk menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan ditahan selama 10 hitungan.
Hal ini serupa dengan yang di kemukakan oleh Ozolin (1971), pemanasan itu perlu dilakukan karena sistim organisme pada waktu istirahat memiliki inersia tertentu dan seseorang hendaknya tidak membiarkan efisiensi fungsi seseorang ditingkatkan secara tibatiba. Oleh sebab itu, ada waktu tertentu yang diperlukan untuk mencapai keadaan efisinsi fisiologis yang tinggi. Ini merupakan tujuan pemanasan dalam mencapai atau mendekati keadaan dalam suasana aktivitas fisik atau pertandingan.

8.        Cooling Down/Pendinginan
Pendinginan yaitu mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah.Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asamlaktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.Manfaat pendinginan sesudah olahraga ialah mencegah otot nyeri, kaku, dan kram. Juga mengurangi denyut jantung yang sebelumnya bekerja keras dan membantu tubuh menjadi lebih segar dari sebelumnya.




Daftar pustaka:



Pengertian, tujuan dan ruang lingkup mata kuliah

A.  Tujuan mempelajari mata kuliah pencegahan perawatan cedera
Pencegahan, perawatan, cedera dan P3K adalah salah satu dari mata kuliah wajib yang harus diprogramkan disilabus tahun 2016 oleh mahasiswa program studi Penjaskesrek FKIP Unsyiah dengan jumlah bobot 3 sks.
Tujuan mempelajari mata kuliah ini ialah agar mahasiswa dan pembaca blog dapat lebih memahami dan mampu menjelaskan secara lebih akurat pengertian pencegahan perawatan cedera, serta mengetahui apa penyebab terjadinya cedera dan dapat mempraktekkan bagaimana cara melakukan perawatan cedera serta pertolongan pertama pada cedera yang terjadi didalam aktivitas masyarakat maupun atlet.

      B. Ruang Lingkup Mata Kuliah Pencegahan Perawatan Cedera
1.    Pengertian Pencegahan, Perawatan Cedera
2.    Prinsip-prinsip Pencegahan Cedera
a      Faktor Fasilitas
b      Faktor Sarana Pelindung
c      Faktor Kebugaran Jasmani
d     Faktor Psikologis
e      Faktor Prilaku Olahraga
f       Warming up/ cooling down
3.    Penyebab Pencegahan Cedera Olahraga
4.    Klasifikasi Cedera Olahraga
5.    Prinsip Dasar Penanganan dan Perawatan Cedera

1.    Pengertian Pencegahan
Menurut KBBI: 2007 pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi. Dengan demikian, pencegahan merupakan tindakan. Pencegahan identik dengan perilaku. Sedangkan pencegahan adalah mengambil suatu tindakan yang diambil terlebih dahulu sebelum kejadian, dengan didasarkan pada data/keterangan yang bersumber dari hasil pengamatan/penelitian epidemiologi (Nasry, 2006). Dari kesimpulan di atas, Pencegahan merupakan melakukan suatu usaha agar sesuatu yang diprediksikan tidak akan terjadi ataupun kalau terjadi dalam skala yang kecil atau ringan.


2.    Perawatan
keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. Sedangkan menurut Lokakarya Keperawatan (1983) perawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yan menyeluruh ditunjukkan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Dari kesimpulan diatas, perawatan merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan seseorang terhadap seseorang yang mengalami suatu masalah kesehatan, kejiwaan atau masalah sosial. Perawatan juga dapat diberikan oleh pihak medis, atau keluarga karena memiliki suatu penyakit tertentu.

3.    Cedera
  Cedera adalah memar atau luka, atau dislokasi dari otot, sendi atau tulang yang disebabkan oleh kecelakaan, benturan atau gerakan yang berlebihan sehingga otot, tulang, atau sendi tidak dapat menahan beban atau menjalankan tugasnya..

4.    P3K
  P3k ialah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit ataupun cedera (kecelakaan) yang memerlukan penanganan medis Dasar.