Rabu, 01 Juni 2016

Perwasitan Dan Penjurian Dalam Tenis

1.      Perwasitan
Masalah call garis sering menjadikan tarik uratan tara pemain tenis dengan penjaga garis maupun wasit. menurut suatu penelitian, ternyata para wasit lebih akurat ketimbang para pemain. (sel) JUSTEDJO Tarik cuma melirik bola smash Kim Choon Ho dari Korea Selatan, yang jatuh di sekitar baseline. "Point!' teriak wasit, melihat penjaga garis menunjuk ke dalam. Justedjo tertegun, memelototi penjaga garis dan baseline berganti-ganti. Dan sambil menarik tangannya ke pinggang mulutnya komat-kamit. Tak jelas apa yang dikomat-kamitkannya, tapi pasti umpatan. Untungnya set itu dimenangkan Justedjo -- yang mengantarkannya menjadi juara tunggal putra tenis Asian Games IX.
Dalam berbagai pertandingan tenis internasional lainnya, adegan tarik urat leher semacam itu (meski tanpa suara) juga dapat kita saksikan. Dalam kepala para pecandu tenis masih terekam adegan-adegan tegang John McEnroe, atau Jimmy Connors, apalagi Ilie Nastase, yang bahkan ribut bertengkar dengan wasit dan penjaga garis. "Kendati umumnya pada jengkel dengan ulah tak seronok mereka, sebagian besar penonton biasanya menganggap para pemain di pihak yang benar," tulis Kevin McKean dalam majalah Discover.
Alasan para awam memang sekilas masuk akal. Bagaimanapun, para pemain tenis top mempunyai daya refleks tinggi, penglihatan akurat dan pengalaman segudang yang tentu menyebabkan mereka tahu persis di mana bola mendarat. Tidak boleh tidak.
"Tapi benarkah begitu?" tanya McKean. Untuk menguji anggapan para awam itulah baru-baru ini diadakan suatu penelitian. Dan membuktikan bahwa "para wasit yang umumnya tua, berkacamata tebal dan bertampang buruk, ternyata lebih akurat ketimbang para pemain." Kalau begitu penjaga garis yang goblok? Juga tidak. Mereka ini memang sering kena sasaran, dengan penampilan yang tak kurang buruknya: bermata cadok, duduk terbungkuk-bungkuk di belakang sepotong daerah kekuasaan. Tapi mereka malah "lebih akurat ketimbang para wasit," tulis McKean. Apalagi dibanding para petenis.
Kesimpulan yang cukup mencengangkan itu ditarik di sekolah tenis Vic Braden, di suatu tempat yang disebut Coto de Caza, Trabuco Canyon California, AS. Di sana -- 70 mil di selatan Los Angeles -- lengkap dengan seragam tenisnya masing-masing, para petenis pria dan wanita menjadi kehitam-hitaman kulitnya. Maklum mereka harus bermain di bawah sorot lampu listrik ribuan watt -- agar kamera mampu merekam dengan baik setiap gerak dan peristiwa.

Lalu tampak seorang pemain melakukan servis smash melintasi jaring, sementara sebuah alat perekam kecepatan -- 108 mil per jam -- mulai bekerja. Sebelumnya, dua kamera berkecepatan tinggi yang ditempatkan di dua ujung lapangan mulai merekam beberapa detik sebelum servis dilakukan. Segera setelah itu empat pembantu memburu ke garis servis dengan tongkat pewarna untuk menandai tempat jatuhnya bola seperti yang dikatakan oleh dua penjaga garis, wasit dan petenis peserta.

2.    Penjurian Dalam Tenis
1.      Perhatikan perbedaan antara game, set, dan match. Match artinya adalah keseluruhan dari permainan tenis. Sebuah match terdiri dari 3 set maupun 5 set (tergantung dari jenis kompetisi yang Anda ikuti). Setiap setnya dimainkan untuk mencari yang terbaik dari 6 game.
2.      melakukan servis setiap game. Sebuah game akan dimenangkan jika salah satu pemain (atau tim, jika Anda bermain ganda) mendapatkan 4 poin. Sebuah poin didapatkan sampai ada pemain yang memukul bola ke net atau keluar dari lapangan pada saat seorang pemain melakukan servis yang dibalas oleh pemain lawan dan seterusnya. Ingatlah bahwa sebuah game biasanya membutuhkan 7 poin atau bahkan lebih untuk selesai, jika ada saat dimana satu pemain mendapatkan 3 poin dan pemain yang lain mendapatkan 4 poin. Setiap poin yang didapatkan akan di ubah menjadi angka berikut untuk setiap pemain
·         poin pertama ditulis “15 poin”
·         poin kedua ditulis “30 poin”
·         poin ketiga ditulis “40 poin”
·         poin ke empat ditulis GAME (menandakan bahwa permainan telah berakhir).
3.      Mengetahui bagaimana menyebutkan skor pada saat melakukan servis. Pada setiap game, tugas seorang pemain yang melakukan servis adalah menyebutkan skor kedua pemain agar pemain lawan juga mendengarnya (kecuali Anda bermain di pertandingan profesional yang mempunyai penghitung skor). Anda harus selalu menyebutkan skor Anda lalu skor lawan Anda. Contohnya:
·         Jika Anda mendapatkan 2 poin dan lawan Anda 1 poin, maka Anda harus mengatakan “30-15”.
·         Jika Anda mendapatkan 1 poin dan lawan Anda 3 poin, maka Anda harus mengatakan “15-40”.
4.      Memahami penilaian tiap set. Tiap set dimainkan sampai salah seorang pemain atau tim (jika Anda bermain ganda) telah memenangkan enam game. Setiap pada awalan Anda melakukan servis, Anda harus meneriakkan jumlah game yang setiap pemain telah menangkan, dimulai dari Anda sendiri, contohnya:Jika Anda telah memenangkan empat game dan lawan Anda memenangkan dua game, Anda harus meneriakkan “4-2” sebelum Anda melakukan servis di game berikutnya (jika Anda yang melakukan servis).
5.      Ketahuilah bahwa Anda harus menang dua poin dari lawan Anda jika terjadi seri. Ini berlaku pada game dan set yang Anda mainkan. Berikut beberapa contoh
·         Jika kedua pemain memiliki skor 40 - 40, maka salah satu pemain harus mencetak dua poin berturut-turut untuk memenangkan game tersebut. (lihat langkah ke 3 di bawah untuk penjelasan lebih lanjut).
·         Jika kedua pemain telah memenangkan 5 game, dan skor menjadi 5 - 5, Anda harus memenangkan 2 game berturut-turut menjadi 7-5 untuk memenangkan set tersebut.
·         Jika skor sementara 5-5 dan Anda memenangkan game selanjutnya, skor akan menjadi 6-5. Jika Anda kalah di game berikutnya dan skor menjadi 6-6, Anda harus menang dengan skor 8-6 untuk memenangkan set. Beberapa set mempunyai skor 12-10 dan bahkan lebih.
6.      Mengetahui kapan permainan telah dimenangkan (atau kalah). Tergantung dari jenis kompetisi yang Anda ikuti, Anda butuh memenangkan 3 dari jumlah 5 set atau 2 dari jumlah 3 set. Namun, sama seperti penilaian game dan set, Anda harus menang 2 poin lebih banyak dari lawan Anda. Ini berarti sebuah pertandingan kadang diselesaikan dengan menang 5 dari jumlah 7 set, atau bahkan 7 dari jumlah 9 set jika Anda terus bermain seri dengan lawan Anda.
7.      Mengetahui bagaimana cara menuliskan skor setelah pertandingan. Di papan skor, Anda harus menulis skor dari setiap set. Anda juga harus menuliskan skor Anda terlebih dahulu. Sebagai contoh, jika Anda baru saja memenangkan sebuah pertandingan, papan skor akan terlihat seperti ini:
·         6-3, 4-6, 6-2. Ini berarti Anda menang set pertama dengan menang game 6-3; kalah set kedua dengan game 4-6; dan menang set ketiga dengan game 6-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar