Selasa, 31 Mei 2016

SEJARAH PERMAINAN TENIS LAPANGAN


  • Sejarah Tenis Dunia
Semula sekitar abad 16 , tenis dimainkan di Itali, Perancis dan Inggris, ketika lapangan permainannya dibangun di balik dinding-dinding istana kerajaan. Permainan tenis modern diperkenalkan oleh Mayor Wingfield di Inggris pada tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis pertama barlangsung di Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan tahun 1881.


Pada tahun 1990 adalah saat bersejarah bagi tenis. Pada tahun itulah Dwight Devis bintang ganda Amerika Serikat menghadiahkan sebuah piala perak untuk diperebutkan dalam turnamen antar Negara, yang kemudian disebut “DEVIS CUP”. Dalam pertandingan internasional pertama antara Amerika Serikat dan Inggris, Amerika unggul : 3 – 0.
Kian populer dan majunya olahraga tenis, tak ayal telah mendorong didirikannya “Federation Internastionalde Lawn Tennis” (Federasi Tenis Internasional)


  • Sejarah Indonesia


Besar kemungkinan orang Belandalah yang memperkenalkan tenis di Indonesia. Walaupun tidak mustakhil pula permainan ini dibawa oleh pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar kepulauan Nusantara. Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga Negara Belanda yang pernah berdiri di negeri ini telah hilang, sehingga kita tidak dapat melacak mana diantara kedua perkiraan itu yang lebih besar.
Pada saat itu hanya kaum bangsawan yang bisa memainkan tenis. Jumlah pemain pribumi mulai menibngkat pada tahun 1920-an seiring kian banyaknya murid-murid Indonesia memasuki sekolah-sekolah menengah para siswa stovia, Rechts School NIAS pada gilirannya olahraga itu dikenal secara luas.

Pada tahun 1934 diadakan semacam kejuaraan nasional yang diadakan oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Bond (ANILTB) di Malang Jawa Timur dan tiga wakil pribumi mampu jaya. Pada partai tunggal putra Soemadi melawan Samboeja dimenangkan Samboeja. Ganda putra Hoerip bersaudara menggilas Bryan / Abdenanon 6-3, 6-4 dan ganda campuran Samboeja / Soelastri mendepak Bryan / Schermbeek 6-4, 6-2.
Pada tanggal 26 Desember 1935 di Semarang dicetuskan pembentukan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI). Bapak Budiyarto Martoatmodjo dianggap sebagai peletak dasar utama pendirian oeganisasi PELTI. Ketika menguraikan asas dan tujuan pendiriannya, ia mengatakan bahwa PELTI  sebagaimana organisasi kebanggaan lainnya, sama sekali tidak bersifat mengasingkan diri. Maka PELTI akan selalu siap bekerja sama dengan persatuan tenis manapun asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan pula, tujuan praktis utama PELTI adalah mengembangkan dan memajukan lawn tenis di tanah air dan bagi bangsa sendiri. Dengan cara ini lebih jauh diharapkan akan dicapai tali persaudaraan yang erat diantara segala perhimpunan dan pemain tenis bangsa Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan peraturan permainan, memberi keterangan dan bantuan dalam pembuatan lapangan tenis. Juga mengadakan dan mengatur serta menyumbang bagi pelaksanaannya pertandingan, disamping berusaha memasyarakatkan tenis itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar