Sabtu, 03 Juni 2017

Jenis Cedera Berat dan Cedera Lainnya

1.        Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempatnya yang seharusnya. Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi di bahu, sendi panggul (paha), karena terpeleset dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga terasa nyeri (Kartono Mohammad, 2001: 31). Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi kembali.

Penanganan yang dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah melakukan reduksi ringan dengan cara menarik persendian yang bersangkutan pada sumbu memanjang, imobilisasi dengan spalk pada jari-jari, di bawa kerumah sakit bila perlu dilakukan resistensi jika terjadi fraktur

2.        Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu keadaan yang mengalami keretakan, pecah atau patah, baik pada tulang maupun tulang rawan. Menurut Mirkin dan Hoffman (1984: 124-125) patah tulang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a.       Patah tulang komplek, dimana tulang terputus sama sakali.
b.      Patah tulang stress, dimana tulang retak, tetapi tidak terpisah.
Menurut Depdiknas (1999: 124) patah tulang dapat dibedakan sebagai berikut:
·         Patah tulang terbuka dimana fragmen (pecahan) tulang melukai kulit diatasnya dan tulang keluar.
·         Patah tulang tertutup dimana fragmen (pecahan) tulang tidak menembus permukaan kulit.
Penanganan patah tulang yang dilakukan menurut Hardianto Wibowo (1995:28) sebagai berikut: olahragawan tidak boleh melanjutkan pertandingan, pertolongan pertama dilakukan reposisi oleh dokter secepat mungkin dalam waktu kurang dari lima belas menit, karena pada waktu itu olahragawan tidak merasa nyeri bila dilakukan reposisi, kemudian dipasang spalk balut tekan untuk mempertahankan kedudukan yang baru, serta menghentikan perdarahan.
Gejala yang timbul :
a.       Adanya ruda paksa
b.      Jari tidak dapat digerakkan
c.       Nyeri setempat dan makin bertambah bila digerakkan.
d.      Hilangnya fungsi
e.       Terdapat perubahan bentuk
f.       Nyeri tekanan/ketok
Pertolongan :
a.       Atasi shock dan perdarahan, dijaga lapangnya jalan nafas.
b.      Berusaha tetap tenang jangan panik, bila ada pendarahan akibat luka tutup dengan kain steril.
c.       Pasangkan bidai (spalk) atau dibebankan ke anggota badan penderita yang sehat
d.       Bila adanya dugaan patah tulang, dibaringkan pada alas yang keras
e.       Massage/ diurut sama sekali dilarang
f.       Bawalah ke rumah sakit yang terdekat untuk perawatan lebih lanjut
3.        Kejang
Kejang  adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementarasebagai mengakibatkan akibat dari aktifitas neounoral yang abnormaldan pelapisan pisik selebralyang berlebihan(betz sowden,2002).
Menurut Dr. Rusepno Hasan,” Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstra kranium




4.        Koma
 Koma adalah situasi darurat medis ketika penderitanya mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Ketidaksadaran ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak yang dipicu oleh beberapa kondisi.Selain tidak menyadari keadaan di sekeliling mereka, orang yang mengalami koma umumnya juga tidak dapat mendengar suara atau merespons rasa sakit.
5.        Pingsan

 Pingsan merupakan suatu kondisi tubuh yang disebabkan oleh hilangnya kesadaran secara tiba-tiba karena berkurangnya aliran darah ke organ otak. Jadi bisa dikatakan bahwa pingsan merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh alami. Pingsan terjadi karena rendahnya pasokan udara serta oksigen ke otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar