1.
Dislokasi
Dislokasi adalah
terlepasnya sebuah sendi dari tempatnya yang seharusnya. Dislokasi yang sering
terjadi pada olahragawan adalah dislokasi di bahu, sendi panggul (paha), karena
terpeleset dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga terasa nyeri
(Kartono Mohammad, 2001: 31). Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi,
ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah
mengalami dislokasi kembali.
Penanganan yang
dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah melakukan reduksi ringan dengan
cara menarik persendian yang bersangkutan pada sumbu memanjang, imobilisasi
dengan spalk pada jari-jari, di bawa kerumah sakit bila perlu dilakukan
resistensi jika terjadi fraktur
2.
Patah Tulang
Patah tulang adalah
suatu keadaan yang mengalami keretakan, pecah atau patah, baik pada tulang
maupun tulang rawan. Menurut Mirkin dan Hoffman (1984: 124-125) patah tulang
dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a.
Patah tulang komplek, dimana tulang terputus
sama sakali.
b.
Patah tulang stress, dimana tulang
retak, tetapi tidak terpisah.
Menurut Depdiknas (1999: 124) patah
tulang dapat dibedakan sebagai berikut:
·
Patah tulang terbuka dimana fragmen
(pecahan) tulang melukai kulit diatasnya dan tulang keluar.
·
Patah tulang tertutup dimana fragmen
(pecahan) tulang tidak menembus permukaan kulit.
Penanganan patah tulang
yang dilakukan menurut Hardianto Wibowo (1995:28) sebagai berikut: olahragawan
tidak boleh melanjutkan pertandingan, pertolongan pertama dilakukan reposisi
oleh dokter secepat mungkin dalam waktu kurang dari lima belas menit, karena
pada waktu itu olahragawan tidak merasa nyeri bila dilakukan reposisi, kemudian
dipasang spalk balut tekan untuk mempertahankan kedudukan yang baru, serta
menghentikan perdarahan.
Gejala yang timbul :
a.
Adanya ruda paksa
b.
Jari tidak dapat digerakkan
c.
Nyeri setempat dan makin bertambah bila
digerakkan.
d.
Hilangnya fungsi
e.
Terdapat perubahan bentuk
f.
Nyeri tekanan/ketok
Pertolongan :
a.
Atasi shock dan perdarahan, dijaga
lapangnya jalan nafas.
b.
Berusaha tetap tenang jangan panik, bila
ada pendarahan akibat luka tutup dengan kain steril.
c.
Pasangkan bidai (spalk) atau dibebankan
ke anggota badan penderita yang sehat
d.
Bila
adanya dugaan patah tulang, dibaringkan pada alas yang keras
e.
Massage/ diurut sama sekali dilarang
f.
Bawalah ke rumah sakit yang terdekat
untuk perawatan lebih lanjut
3.
Kejang
Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan
sementarasebagai mengakibatkan akibat dari aktifitas neounoral yang abnormaldan
pelapisan pisik selebralyang berlebihan(betz sowden,2002).
Menurut Dr. Rusepno Hasan,” Kejang
demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal
diatas 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstra kranium
4.
Koma
Koma adalah situasi darurat medis ketika
penderitanya mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu.
Ketidaksadaran ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak yang
dipicu oleh beberapa kondisi.Selain tidak menyadari keadaan di sekeliling
mereka, orang yang mengalami koma umumnya juga tidak dapat mendengar suara atau
merespons rasa sakit.
5.
Pingsan
Pingsan merupakan suatu kondisi tubuh yang
disebabkan oleh hilangnya kesadaran secara tiba-tiba karena berkurangnya aliran
darah ke organ otak. Jadi bisa dikatakan bahwa pingsan merupakan salah satu
mekanisme pertahanan tubuh alami. Pingsan terjadi karena rendahnya pasokan
udara serta oksigen ke otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar